Durian
Durian adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial karena meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi sebagiannya kurang suka dengan aromanya.
Tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal, tetapi sekelompok tumbuhan dari genus Durio. Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadang kala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada Durio zibethinus.
Nama-nama lokal
Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu atau duren (bahasa Sunda). Di Sumatra dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.g.Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai doriang. Orang Batak menyebutnya Tarutung
Botani
Penyebaran
Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.Daerah-daerah sekitarnya juga memiliki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak melimpah Kalimantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.
Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.
Pemerian morfologi
Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau perorangan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai ketinggian 25–50 m tergantung spesiesnya,pohon durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.
Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10–15 (-17) cm × 3–4,5 (-12,5) cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.
Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan berisi 3–10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2–3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya membentuk bonggol, dengan tangkai yang berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya
Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam (“berduri”, karena itu disebut “durian”, walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.
Buah durian mulai berkembang setelah pembuahan.Kondisi matang pada buah akan tercapai sekitar 13–15 pekan sejak pembungaan dimulai.Pada masa pemasakan terjadi persaingan antar buah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian.
Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya “kamar”), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai “daging buah” durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, tetapi pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut “sukun”).
Keanekaragaman
Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain durian benar (Durio zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan.Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.
Kultivar unggul nasional
Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budi daya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif
Ras lokal
Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah:
- Durian parung
- Durian lampung
- Durian jepara
- Durian palembang
- Durian padang
- Durian merah banyuwangi
Kultivar unggul dari luar negeri
Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah
- ‘D24’
- ‘D99’
- ‘D123’
- ‘D145’
- ‘D158’
- ‘D159’ (klon sama dengan varietas ‘Montong’).
- ‘D169’
- ‘MD-UR 888’ (Durian Terbaik Dunia)
Budidaya dan perbanyakan
Durian adalah buah tropis, tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga ketinggian 800 mdpl, serta menjauh hingga garis lintang 18° di Thailand dan Queensland.
Syarat tumbuh dan pemupukan
Curah hujan yang disukai sekurang-kurangnya 1500 mm, yang tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1–2 bulan akan merangsang pembungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa saja.
Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6–6,5. Tanah masam, seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran agar tanaman tumbuh baik. muda juga memerlukan perlindungan alam, agar pohon atau cabang-cabangnya yang sarat buah tidak patah diterpa angin yang kuat. Muka air tanah tidak boleh kurang dari 150 cm karena air tanah yang terlalu rendah berakibat buah kurang manis.
Pemupukan dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar NPK yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar P yang lebih tinggi diberikan setelah flashing selesai untuk mempersiapkan pembungaan.
Penanaman dan pemeliharaan
Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari ukuran tanaman/kultivarnya. Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.
Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan (pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan pengendalian hama dan penyakit.Tajuk yang baik adalah berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke samping.
Perbanyakan
Perbanyakan durian di desa-desa umumnya dengan menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya embrionya mati. Dengan demikian biji harus segera disampaikan setelah buahnya dibuka.
Pohon mulai berbuah setelah 4–5 tahun, tetapi dalam budidaya dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang dilakukan), penyusuan (jarang dilakukan), penyambungan sanding (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik yang terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan. Beberapa penangkar sekarang juga menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda sehingga mempercepat masa tunggu. Tercatat bahwa hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2–3 tahun.
Durian juga memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).
Hama dan penyakit
Hama yang menyerang durian di antaranya adalah ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga, dan kutu loncat (menghisap cairan daun muda).
Penyakit utama durian adalah busuk akar dan batang Pythium complectens, mati bibit (juga oleh patogen yang sama), penyakit blendok/kanker Phytophthora palmivora, dan jamur upas yang menyerang batang/cabang
Kegunaan
Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.
Pada musim raya , buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.
Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.
Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa.Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.
Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.
Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, tetapi tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.
Nilai gizi
Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor
Serba-serbi buah
Masalah bau
Karena baunya yang keras menyengat dan cenderung busuk (bagi beberapa orang), sejumlah perusahaan dan maskapai penerbangan melarang orang membawa , misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.
Bagi penggemar , agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau , dipercaya ada sebuah cara yang mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur, hal itu dinilai efektif
Panen
Di Kabupaten Ketapang Kalbar panen setiap tahun muncul pada bulan Januari atau Februari. Untuk tahun 2006, di luar kebiasaan, buah selang (buah bukan musim) ternyata cukup banyak dihasilkan. Meskipun panen buah kali ini tidak besar (karena buah selang) namun karena banyak lokasi kebun yang berbuah maka cukup banyak juga yang tersedia di pasaran. Panen terbesar kali ini datang dari tanaman masyarakat di Kecamatan Sukadana yang juga merupakan sentra produksi di Kabupaten Ketapang. Di kawasan ini selain dibudidayakan masih banyak buah durian yang tumbuh liar. Buah ini termasuk spesies endemik di Kabupaten Ketapang, beberapa jenis liar ada di kawasan kabupaten Ketapang. Jenisnya beraneka, seperti teratong, lahung, lai, temberanang. Beberapa jenis tersebut meskipun tidak komersial, tetapi merupakan sumber gen plasma nutfah yang sangat berguna bagi pemuliaan. Nama ilmiah spesies liar cukup banyak antara lain burung, kura kura kura yang buahnya di pangkal batang atau di pangkal akar. Durio kutejensis ( durian pekawai), Durio oxlevanus, Durio graveolens, dan Durio dulcis (lahong). Aneka jenis spesies liar banyak terdapat di hutan dengan warna, bau dan bentuk yang beraneka. Karena banyaknya spesies di kawasan ini maka membuktikan bahwa Kabupaten Ketapang adalah salah satu tempat penyebaran . Para ahli kini sedang meneliti beberapa jenis varietas liar tersebut
Memilih durian
Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.
Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.
Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.
Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya (“duren jatohan”).
Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:
- Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai.
- Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi yang lembab melekat pada kulit buah. Isi yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah ketika melakukan ini.
- Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulit nya karena sering kali ini merupakan tanda adanya “ulat” di dalam buah.
Membelah durian
Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk “berkeringat”. Bila isi mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.
Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan “garis” (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah .
Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini, lalu goreskan sepanjang “garis” yang sudah terlihat sebelumnya. Sarung tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan untuk memegang buah dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya untuk melakukan tugas ini. Waspadai risiko tertusuk duri .
Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya
Panas
Menurut banyak cerita yang berkembang di masyarakat (urban legend), durian dianggap sebagai makanan yang panas, dan sehabis makan biasanya tubuh akan berkeringat. Cara yang umum digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim biasanya terjadi bersamaan dengan musim manggis, yaitu buah yang dianggap mendinginkan badan. Dengan demikian, kedua buah kemudian dimakan bersama-sama.
Secara ilmiah, klaim-klaim di atas tidak pernah dibuktikan. Kemungkinannya adalah karena kandungan nutrisi durian yang padat, orang yang makan durian sering makan kebanyakan sehingga akhirnya mengalami kenaikan tekanan darah. Hal tersebut merupakan reaksi yang alamiah jika terlalu banyak memakan makanan apa pun.
tanpa duri
Sebagian durian dijual “tanpa duri”. Duri buah ini ternyata telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.
6 Manfaat bagi Kesehatan yang Sayang Dilewatkan
Manfaat didapatkan berkat kandungan karbohidrat, serat, serta berbagai mineral dan vitamin yang ada di dalamnya. Berkat nutrisinya ini, buah durian dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, mulai dari mengontrol tekanan darah hingga mencegah kanker.
Durian (Durio zibethinus L.) merupakan salah satu jenis buah eksotis yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Buah berduri ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan.
Manfaat tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi dagingnya langsung maupun diolah menjadi minuman atau makanan, seperti jus, es krim, puding, atau kue.
Kandungan Nutrisi
Manfaat durian tidak terlepas dari berbagai kandungan nutrisi di dalamnya. Dalam 100 gram terkandung sekitar 134 kalori dan beragam nutrisi, seperti:
- 28 gr karbohidrat
- 2,5 gr protein
- 3,5 gr serat
- 7 mg kalsium
- 44 mg fosfor
- 1 mg natrium
- 601 mg kalium
- 53 mg vitamin C
Tidak hanya itu, buah ini juga dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, vitamin B2, serta antioksidan, seperti caffeic acid, quercetin, glutathione, dan karotenoid yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.
Manfaat bagi Kesehatan
Dengan banyaknya nutrisi yang ada di dalam durian, tidak heran bila memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah berbagai manfaat yang sayang dilewatkan:
1. Menambah energi
Kandungan karbohidrat di dalam dapat menjadi sumber energi tambahan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari.
Ketika mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, termasuk , tubuh akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa. Kemudian, dengan bantuan insulin, glukosa akan diserap oleh sel-sel tubuh untuk dijadikan energi.
2. Melancarkan pencernaan
Konsumsi durian bisa membantu melancarkan pencernaan. Manfaat yang satu ini berkat kandungan serat yang dapat mendukung pergerakan usus dan membuat tinja menjadi lebih lunak, sehingga lebih mudah dikeluarkan.
Tak hanya itu, kandungan serat dalam juga memiliki efek probiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Dengan begitu, kesehatan usus akan selalu terjaga.
3. Memperkuat imunitas tubuh
Berkat kandungan vitamin C yang cukup tinggi, durian bisa dikonsumsi sebagai makanan untuk meningkatkan sistem imun. Vitamin ini berperan dalam meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi sel darah putih dalam melawan infeksi serta mencegah terjadinya kerusakan pada sel-sel tubuh akibat radikal bebas.
4. Mengontrol tekanan darah
Manfaat durian selanjutnya adalah mengontrol tekanan darah. Buah ini mengandung kalium yang dapat mengontrol tekanan darah dengan cara membuang natrium berlebih di dalam tubuh.
Selain itu, kalium dalam juga dapat merelaksasikan dinding pembuluh darah sehingga peredaran darah menjadi lancar dan tekanan darah pun lebih terkontrol.
5. Mencegah kanker
Mengkonsumsi durian juga diketahui dapat mencegah terkena penyakit kanker. Manfaat ini didapatkan berkat kandungan antioksidan yang mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker, terutama kanker payudara.
6. Mengatasi rasa lelah
Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, durian mengandung karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Nah, mengkonsumsi akan membantu mengatasi rasa lelah, baik setelah melakukan aktivitas atau menderita kondisi medis tertentu yang membuat tubuh memerlukan lebih banyak energi lebih.
Selain beberapa jenis manfaat di atas, durian juga diyakini dapat memberikan manfaat berikut ini:
- Meningkatkan gairah seksual
- Meredakan demam
- Meredakan gejala penyakit liver
- Meringankan gejala malaria
- Mempercepat penyembuhan luka
Selain daging buahnya, biji juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah gejala penyakit celiac. Meski begitu, penelitian klinis untuk memastikan manfaat tersebut masih sangat minim dan belum dapat dipastikan kebenarannya.