Blog

  • Bangsa Eropa Rela berlayar jauh hanya untuk buah “PALA”

    Bangsa Eropa Rela berlayar jauh hanya untuk buah “PALA”

    Pala (Myristica fragrans) merupakan tumbuhan berupa pohon yang berasal dari kepulauan Banda, Maluku. Akibat nilainya yang tinggi sebagai rempah-rempah, buah dan biji pala telah menjadi komoditas perdagangan yang penting sejak masa Romawi. Pala disebut-sebut dalam ensiklopedia karya Plinius “Si Tua”. Semenjak zaman eksplorasi Eropa pala tersebar luas di daerah tropika lain seperti Mauritius dan Karibia (Grenada). Istilah pala juga dipakai untuk biji pala yang diperdagangkan.

    Tumbuhan ini berumah dua (dioecious) sehingga dikenal pohon jantan dan betina. Daunnya berbentuk elips langsing. Buahnya berbentuk lonjong seperti lemon, berwarna kuning, berdaging dan beraroma khas karena mengandung minyak atsiri pada daging buahnya. Bila matang, kulit dan daging buah membuka dan biji akan terlihat terbungkus fuli yang berwarna merah. Satu buah menghasilkan satu biji berwarna putih ketika masih muda dan berwarna coklat gelap apabila sudah matang.

    Pemanfaatan buah pala bisa berupa biji, salut bijinya (arillus), dan daging buahnya. Dalam perdagangan, salut biji pala dinamakan fuli, atau dalam bahasa Inggris disebut mace, dalam istilah farmasi disebut myristicae arillus atau macis). Daging buah pala dinamakan myristicae fructus cortex. Tanaman pala merupakan tanaman yang cukup lama pertumbuhannya hingga pemanenan. Panen pertama dilakukan 7 sampai 9 tahun setelah pohonnya ditanam dan mencapai kemampuan produksi maksimum setelah 25 tahun. Tumbuhnya dapat mencapai 20 m dan usianya bisa mencapai ratusan tahun.

    Sebelum dipasarkan, biji dijemur hingga kering setelah dipisah dari fulinya. Pengeringan ini memakan waktu enam sampai delapan minggu. Bagian dalam biji akan menyusut dalam proses ini dan akan terdengar bila biji digoyangkan. Cangkang biji akan pecah dan bagian dalam biji dijual sebagai pala.

    Biji pala mengandung minyak atsiri 7-14%. Bubuk pala dipakai sebagai penyedap untuk roti atau kue, puding, saus, sayuran, dan minuman penyegar (seperti eggnog). Minyaknya juga dipakai sebagai campuran parfum atau sabun. Selain itu, tanaman ini juga kaya akan manfaat, diantaranya buah pala yang terdiri dari kulitnya dapat dijadikan bahan tambahan obat pengusir nyamuk; dagingnya yang mengandung banyak nutrisi dapat dijadikan bahan dasar pembuatan berbagai jenis makanan dan minuman seperti manisan, sirup, dan permen; biji dan fulinya sering dijadikan sebagai bahan utama pembuatan minyak atsiri; begitu juga dengan daunnya, namun pada daging buahnya pun sering dijadikan bahan baku minyak atsiri

    Kondisi optimal untuk tumbuh dan pembibitan

    Tanaman pala secara umum dapat tumbuh pada daerah dengan ketinggian sekitar 0-700 mdpl dengan kebutuhan curah hujan yang cukup tinggi yaitu 2000–3500 mm/tahunnya dan kelembaban udara sekitar 50-80 %. Tanaman ini dapat tumbuh biasanya hingga ketinggian pohon 5-15 meter atau bahkan dapat mencapai 30 meter. Pala cocok tumbuh pada suhu udara sekitar 20-30oC dengan struktur tanah tempat tumbuhnya memiliki rentang yang cukup besar yaitu dari tanah padat hingga berpasir serta memiliki derajat keasaman 5,5 – 7

    Pada pembibitan tanaman pala biasanya dilakukan pengairan setiap 1-2 kali dalam sehari apabila tidak ada hujan sama sekali disertai penyiangan dari tanaman gulma di sekitarnya dan juga perlakuan penggemburan tanah. Dilakukan pula penambahan pupuk tanaman seperti pupuk kandang, pupuk kompos, ataupun pupuk anorganik seperti urea setiap 3 bulan sekali. Pemanenan pala dapat dilakukan sebanyak 3 kali dalam satu tahun, yaitu saat awal musim hujan yang memberikan hasil buah pala dengan kualitas paling baik, lalu pertengahan musim hujan dengan biasanya buah pala yang siap panen berjumlah paling banyak diantara periode lainnya, kemudian jumlah pala siap panen menurun dan dapat dipanen pada akhir musim hujan

    Penyebaran

    Tanaman pala tersebar pada wilayah atau negara yang memiliki iklim tropis termasuk diantaranya Guangdong dan Yunan di Cina, Taiwan, Malaysia, Grenada di Kepulauan Karibia, Kerala di India, Sri Lanka, dan Afrika Selatan, terutama juga di negara asalnya yaitu Indonesia. Pada negara Indonesia, penghasil utama pala ada pada Kepulauan Maluku, Sulawesi Utara, Sumatera Barat, Nanggroe Aceh Darussalam, Jawa Barat, dan Papua. Umur tanaman pala pun cukup panjang bahkan bisa mencapai 100 tahun

    Pala di Indonesia

    Indonesia memasok sekitar 60% dari total kebutuhan pasar piala dunia setiap tahunnya. Jawa Barat merupakan salah satu daerah sentra produksi pala pada tahun 2008 saja tercatat luas areal tanaman pala sekitar 4049 hektar dengan produksi 778 ton dan rata-rata produktivitas tanaman 359 kg/hektar dimana angka tersebut lebih tinggi dibanding produktivitas tanaman pala nasional. Kabupaten Sukabumi dan Bogor merupakan wilayah dengan produksi pala terbesar di Jawa Barat. Selain itu, di Jawa Barat pula telah banyak industri pengolahan pala yang lebih berkembang pesat dibanding daerah lainnya, diantaranya adalah minyak atsiri dan manisan pala

    Minyak Atsiri Pala dan Analisis Kandungannya

    Produk utama dari tanaman pala adalah minyak atsiri yang dapat dihasilkan melalui penyulingan dari bahan baku berupa daging buah, biji, dan fuli pala. Pada minyak atsiri mengandung berbagai senyawa, yang paling banyak dan menjadi ciri khas adalah myristicin. Menurut Standar Nasional Indonesia (SNI 06-2388-2006) syarat kadar myristicin dalam minyak atsiri pala minimal 10%. Myristicin sebenarnya dapat dijadikan sebagai agen insektisida, penambah rasa pada rokok, chemopreventive dan hepatoprotective, namun senyawa ini dapat memberikan efek halusinasi yang sama seperti narkotik. Seiring perkembangan zaman, minyak atsiri pala ini bahkan dijadikan sebagai bahan baku aromaterapi yang bersifat menghilangkan stress karena adanya kandung myristicin-nya. Kandungan myristicin lebih tinggi kadarnya pada daging buah pala dibandingkan dengan biji dan fulinya

    ada SNI 06-2388-2006 pun didapati adanya syarat lain yang harus dimiliki oleh minyak atsiri pala, diantaranya adalah nilai rata-rata indeks bias pada suhu 20oC harus berkisar pada rentang 1,475-1,485. Minyak atsiri pala harus memiliki bau khas pala dengan memiliki warna dari tidak berwarna hingga kuning muda dengan berat jenis 20oC/20oC pada rentang 0,885-0,907. Minyak atsiri pala pun harus larut dengan sempurna dan tetap jernih pada etanol 90% dengan rentang 1:1-1:3. Kelarutan minyak atsiri pada etanol 90% sangat berkaitan dengan jenis komponen kimia yang terkandung didalamnya. Kandungan senyawa terpen teroksigenasi seperti α-terpineol dan terpinen-4-ol banyak terkandung dalam minyak atsiri pala.Senyawa terpen teroksigenasi lebih mudah larut dalam alkohol dibanding terpen, sehingga semakin tinggi kandungan terpen maka semakin rendah daya larutnya

    Telah dilakukan beberapa analisis kandungan senyawa dalam minyak atsiri pala salah satunya dengan pendekatan metabolomik. Analisis dilakukan pada minyak atsiri pala yang berasal dari daging buah menggunakan instrumen Gas chromatography–mass spectrometry (GC-MS) oleh Sipahelut dan Telussa pada tahun 2011. Didapati adanya 21 senyawa yang teridentifikasi diantaranya sebagai berikut

    1. α-thujene
    2. α-pinene
    3. Camphene
    4. β-pinene
    5. β-myrcene
    6. α-phellandrene
    7. Linalool
    8. α-terpineol
    9. Safrole
    10. Myristicin

    Mutu dan rendemen minyak atsiri dapat ditentukan distilasi atau penyulingannya. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, myristicin merupakan senyawa khas dan menjadi karakteristik utama dalam minyak atsiri pala dengan titik didih 276,5oC, paling tinggi diantara senyawa lainnya. Peningkatan mutu minyak atsiri dapat memanfaatkan pendekatan metabolomik, contohnya dengan membandingkan kadar myristicin juga senyawa lainnya pada berbagai metode distilasi seperti destilasi air dan air-uap. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sipahelut dan Telussa pada tahun 2011, metode penyulingan minyak atsiri pala dengan destilasi air menghasilkan lebih banyak myristicin yang terekstraksi karena bahan dasar mengalami kontak langsung dengan air mendidih sehingga senyawa lebih mudah keluar dari jaringan bahan. Maka dari itu, mutu minyak atsiri pala dapat dimaksimalkan salah satunya dengan peningkatan kadar myristicin ter ekstraksi menggunakan destilasi air

    Manfaat Buah Pala

    Buah pala memiliki banyak manfaat untuk berbagai macam industri. Mulai dari industri makanan, minuman, kosmetik, hingga obat-obatan. Buah pala dapat dimanfaatkan menjadi minyak angin, balsem, kopi, permen, dan sabun.

    Daging dari buah pala dapat dimanfaatkan menjadi olahan makanan seperti manisan, asinan pala, dodol pala, sirup pala, dan selai pala. Dikutip dari situs Vokasi Kemendikbud, berikut beberapa manfaat buah pala untuk kesehatan:

    1. Mengatasi gangguan pencernaan

    Buah pala memiliki sifat anti inflamasi dan anti spasmodik. Hal ini akan membantu meredakan gangguan pencernaan seperti perut kembung, diare, dan gas di dalam perut.

    Ekstrak buah pala telah digunakan dalam pengobatan tradisional untuk meredakan masalah pencernaan. Oleh karena itu banyak yang memanfaatkan buah pala untuk menjadi minyak angin ataupun balsam.

    1. Membantu mengatasi masuk angin

    Di dalam biji buah pala mengandung minyak atsiri, saponin, myristicin, pektin, asam oleanolat, dan sebagainya. Di dalam bunga dan buahnya terdapat minyak atsiri dan zat samak.

    Kandungan-kandungan tersebut memiliki manfaat yang menguntungkan tubuh. Contohnya yaitu mengatasi permasalahan masuk angin. Aroma dari minyak pala yang hangat dapat membantu meredakan gejala masuk angin.

    1. Mengurangi efek dari gigitan serangga

    Selain dijadikan sebagai freshcare atau balsem, minyak pala pun dapat dimanfaatkan untuk mengurangi efek gatal dari gigitan serangga. Senyawa yang terkandung dalam buah pala memiliki sifat insektisida (antiserangga), fungisida (antijamur), dan antibakteri. Sehingga, buah pala banyak dimanfaatkan untuk kesehatan kulit.

    Efek Samping Buah Pala

    Buah pala memiliki efek aktivitas psikotropika dan efek samping. Berikut beberapa senyawa yang menyebabkan efek samping:

    1. Elemicin

    Senyawa elemicin dalam tubuh manusia dapat diubah menjadi senyawa baru yang mirip dengan mescalin atau amfetamin. Senyawa ini dapat menyebabkan efek samping seperti memabukkan atau menenangkan pada orang yang mengkonsumsinya. Selain itu senyawa ini juga dapat menyebabkan mual, pusing, dan lemas.

    1. Senyawa Aromatik Myristicin dan Safrole

    Senyawa Aromatik Myristicin dan Safrole sebesar 2 sampai 18% yang terdapat pada biji pala juga akan menimbulkan pengaruh halusinogen apabila dikonsumsi dengan dosis 5-8 mg atau setara dengan dua biji pala.

    Itulah tadi penjelasan tentang buah pala. Kamu dapat mengonsumsi atau memanfaatkan buah pala dengan dosis yang tepat agar bermanfaat bagi tubuh

    TEMPAT BERMAIN SLOT YANG ASIK : MAHKOTA69

  • Buah asli asal Indonesia yang mendunia “Durian”

    Buah asli asal Indonesia yang mendunia “Durian”

    Durian (bentuk tidak baku: durian) adalah nama tumbuhan tropis yang berasal dari wilayah Asia Tenggara, sekaligus nama buahnya yang bisa dimakan. Nama ini diambil dari ciri khas kulit buahnya yang keras dan berlekuk-lekuk tajam sehingga menyerupai duri. Sebutan populernya adalah “raja dari segala buah” (King of Fruit). Durian adalah buah yang kontroversial karena meskipun banyak orang yang menyukainya, tetapi sebagiannya kurang suka dengan aromanya.

    Tumbuhan dengan nama durian bukanlah spesies tunggal, tetapi sekelompok tumbuhan dari genus Durio. Namun, yang dimaksud dengan durian (tanpa imbuhan apa-apa) biasanya adalah Durio zibethinus. Jenis-jenis durian lain yang dapat dimakan dan kadang kala ditemukan di pasar tempatan di Asia Tenggara di antaranya adalah lai (D. kutejensis), kerantungan (D. oxleyanus), durian kura-kura atau kekura (D. graveolens), serta lahung (D. dulcis). Untuk selanjutnya, uraian di bawah ini mengacu kepada Durio zibethinus.

    Nama-nama lokal

    Terdapat banyak nama lokal. Nama terbanyak ditemukan di Kalimantan, yang mengacu pada berbagai varietas dan spesies yang berbeda. Durian di Jawa dikenal sebagai duren (bahasa Jawa, bahasa Betawi) dan kadu atau duren (bahasa Sunda). Di Sumatra dikenal sebagai durian dan duren (bahasa Gayo). Di Sulawesi, orang Manado menyebutnya duriang, sementara orang Toraja duliang. Di Pulau Seram bagian timur disebut rulen.g.Di Kota Ambon dan kepulauan Lease biasa disebut sebagai doriang. Orang Batak menyebutnya Tarutung

    Botani

    Penyebaran

    Pusat keanekaragaman durian adalah Pulau Kalimantan.Daerah-daerah sekitarnya juga memiliki beberapa plasma nutfah durian, seperti Mindanao, Sumatra, dan Semenanjung Malaya meskipun tidak melimpah Kalimantan. Meskipun demikian, pengekspor utama durian adalah Thailand, yang mampu mengembangkan kultivar dengan mutu tinggi dan sistem budidaya yang baik. Tempat lain yang membudidayakan durian dengan orientasi ekspor adalah Mindanao di Filipina, Queensland di Australia, Kamboja, Laos, Vietnam, India, dan Sri Lanka.

    Di Filipina, pusat penghasil durian adalah di daerah Davao di Pulau Mindanao. Festival Kadayawan merupakan perayaan tahunan untuk durian di Davao City.

    Pemerian morfologi

    Pohon tahunan, hijau abadi (pengguguran daun tidak tergantung musim) tetapi ada saat tertentu untuk menumbuhkan daun-daun baru (periode flushing atau perorangan) yang terjadi setelah masa berbuah selesai. Tumbuh tinggi dapat mencapai ketinggian 25–50 m tergantung spesiesnya,pohon durian sering memiliki banir (akar papan). Pepagan (kulit batang) berwarna coklat kemerahan, mengelupas tak beraturan. Tajuknya rindang dan renggang.

    Daun berbentuk jorong hingga lanset, 10–15 (-17) cm × 3–4,5 (-12,5) cm; terletak berseling; bertangkai; berpangkal lancip atau tumpul dan berujung lancip melandai; sisi atas berwarna hijau terang, sisi bawah tertutup sisik-sisik berwarna perak atau keemasan dengan bulu-bulu bintang.

    Bunga (juga buahnya) muncul langsung dari batang (cauliflorous) atau cabang-cabang yang tua di bagian pangkal (proximal), berkelompok dalam karangan berisi 3–10 kuntum berbentuk tukal atau malai rata. Kuncup bunganya membulat, sekitar 2 cm diameternya, bertangkai panjang. Kelopak bunga bentuk tabung sepanjang lk. 3 cm, daun kelopak tambahan terpecah menjadi 2–3 cuping berbentuk bundar telur. Mahkota bentuk sudip, kira-kira 2× panjang kelopak, berjumlah 5 helai, keputih-putihan. Benang sarinya banyak, terbagi ke dalam 5 berkas; kepala putiknya membentuk bonggol, dengan tangkai yang berbulu. Bunga muncul dari kuncup dorman, mekar pada sore hari dan bertahan hingga beberapa hari. Pada siang hari bunga menutup. Bunga ini menyebarkan aroma wangi yang berasal dari kelenjar nektar di bagian pangkalnya untuk menarik perhatian kelelawar sebagai penyerbuk utamanya. Kajian di Malaysia pada tahun 1970-an menunjukkan bahwa penyerbuk durian adalah kelelawar Eonycteris spelaea. Penelitian tahun 1996 lebih jauh menunjukkan bahwa hewan lain, seperti burung madu Nectariniidae dan lebah turut serta dalam penyerbukan tiga kerabat durian lainnya

    Buah durian bertipe kapsul berbentuk bulat, bulat telur hingga lonjong, dengan panjang hingga 25 cm dan diameter hingga 20 cm.Kulit buahnya tebal, permukaannya bersudut tajam (“berduri”, karena itu disebut “durian”, walaupun ini bukan duri dalam pengertian botani), berwarna hijau kekuning-kuningan, kecoklatan, hingga keabu-abuan.

    Buah durian mulai berkembang setelah pembuahan.Kondisi matang pada buah durian akan tercapai sekitar 13–15 pekan sejak pembungaan dimulai.Pada masa pemasakan terjadi persaingan antar buah pada satu kelompok, sehingga hanya satu atau beberapa buah yang akan mencapai kemasakan, dan sisanya gugur. Buah akan jatuh sendiri apabila masak. Pada umumnya berat buah durian dapat mencapai 1,5 hingga 5 kilogram, sehingga kebun durian menjadi kawasan yang berbahaya pada masa musim durian. Apabila jatuh di atas kepala seseorang, buah durian dapat menyebabkan cedera berat atau bahkan kematian.

    Setiap buah memiliki lima ruang (awam menyebutnya “kamar”), yang menunjukkan banyaknya daun buah yang dimiliki. Masing-masing ruangan terisi oleh beberapa biji, biasanya tiga butir atau lebih, lonjong hingga 4 cm panjangnya, dan berwarna merah muda kecoklatan mengkilap. Biji terbungkus oleh arilus (salut biji, yang biasa disebut sebagai “daging buah” durian) berwarna putih hingga kuning terang dengan ketebalan yang bervariasi, tetapi pada kultivar unggul ketebalan arilus ini dapat mencapai 3 cm. Biji dengan salut biji dalam perdagangan disebut ponggè. Pemuliaan durian diarahkan untuk menghasilkan biji yang kecil dengan salut biji yang tebal, karena salut biji inilah bagian yang dimakan. Beberapa varietas unggul menghasilkan buah dengan biji yang tidak berkembang namun dengan salut biji tebal (disebut “sukun”).

    Keanekaragaman

    Durian sangat beraneka ragam. Sebagaimana disebut di muka, beberapa spesies selain durian benar (Durio zibethinus) juga dianggap sebagai durian. Di Indonesia tercatat ada 20 spesies anggota Durio (dari hampir 30-an jenis), sembilan di antaranya dapat dimakan.Durian yang benar pun memiliki banyak variasi. Lembaga penelitian di Indonesia, Malaysia, dan Thailand telah merilis berbagai kultivar durian unggul. Selain itu terdapat pula ras-ras lokal yang dikenal baik namun belum mengalami tahap seleksi untuk meningkatkan kualitasnya.

    Kultivar unggul nasional

    Terdapat lebih dari 55 varietas/jenis durian budi daya. Hingga 2005 terdapat 38 kultivar unggul yang telah diseleksi dan diperbanyak secara vegetatif

    Ras lokal

    Beberapa ras lokal belum diseleksi, sehingga masih bervariasi dan keunggulannya belum terjamin. Biasanya dinamakan sesuai lokasi geografi. Beberapa di antaranya adalah:

    • Durian parung
    • Durian lampung
    • Durian jepara
    • Durian palembang
    • Durian padang
    • Durian merah banyuwangi

    Kultivar unggul dari luar negeri

    Di Malaysia, kultivar durian unggul hasil seleksi diberi kode nomor dengan huruf D di depannya. Beberapa di antaranya adalah

    • ‘D24’
    • ‘D99’
    • ‘D123’
    • ‘D145’
    • ‘D158’
    • ‘D159’ (klon sama dengan varietas ‘Montong’).
    • ‘D169’
    • ‘MD-UR 888’ (Durian Terbaik Dunia)

    Budidaya dan perbanyakan

    Durian adalah buah tropis, tumbuh di sekitar khatulistiwa hingga ketinggian 800 mdpl, serta menjauh hingga garis lintang 18° di Thailand dan Queensland.

    Syarat tumbuh dan pemupukan

    Curah hujan yang disukai sekurang-kurangnya 1500 mm, yang tersebar merata sepanjang tahun. Akan tetapi, periode kering 1–2 bulan akan merangsang pembungaan lebih baik. Musim raya buah durian biasa terjadi setelah tahun dengan musim kemarau yang berkepanjangan. Musim panen antara dapat terjadi dengan produksi buah yang biasa-biasa saja.

    Tanaman ini memerlukan tanah yang dalam, ringan dan berdrainase baik. Derajat keasaman optimal adalah 6–6,5. Tanah masam, seperti latosol atau podsolik merah kuning memerlukan pengapuran agar tanaman tumbuh baik. Durian muda juga memerlukan perlindungan alam, agar pohon atau cabang-cabangnya yang sarat buah tidak patah diterpa angin yang kuat. Muka air tanah tidak boleh kurang dari 150 cm karena air tanah yang terlalu rendah berakibat buah kurang manis.

    Pemupukan dilakukan dengan membuat parit kecil di sekeliling pohon lalu ditaburi pupuk kimia. Pupuk kandang diberikan pada waktu penanaman bibit. Pemupukan dengan kadar NPK yang sama diberikan segera setelah musim berbuah, sedangkan pemupukan dengan kadar P yang lebih tinggi diberikan setelah flashing selesai untuk mempersiapkan pembungaan.

    Penanaman dan pemeliharaan

    Penanaman durian secara komersial di perkebunan dilakukan dengan jarak tanam 10 m × 10 m hingga 12 m × 12 m, tergantung dari ukuran tanaman/kultivarnya. Apabila tanaman masih kecil, tumpang sari dapat dilakukan. Pengendalian gulma juga perlu dilakukan.

    Pemeliharaan mencakup pemupukan, pemangkasan (pembentukan dan peremajaan), pengairan (bila diperlukan), dan pengendalian hama dan penyakit.Tajuk durian yang baik adalah berbentuk kerucut membulat, dengan cabang utama mendatar ke samping.

    Perbanyakan

    Perbanyakan durian di desa-desa umumnya dengan menggunakan biji. Perbanyakan dengan biji juga dilakukan untuk memperoleh batang bawah dalam perbanyakan vegetatif. Biji durian bersifat recalcitrant, hanya dapat hidup dengan kadar air tinggi (di atas 30% berat) dan tanpa perlakuan tertentu hanya sanggup bertahan seminggu sebelum akhirnya embrionya mati. Dengan demikian biji harus segera disampaikan setelah buahnya dibuka.

    Pohon durian mulai berbuah setelah 4–5 tahun, tetapi dalam budidaya dapat dipercepat jika menggunakan bahan tanam hasil perbanyakan vegetatif. Teknik-teknik yang dipakai adalah pencangkokan (jarang dilakukan), penyusuan (jarang dilakukan), penyambungan sanding (inarching), penyambungan celah (cleft grafting), atau okulasi (budding). Teknik yang terakhir ini sekarang yang paling banyak dilakukan. Beberapa penangkar sekarang juga menerapkan penyambungan mikro (micrografting). Teknik ini dilakukan pada saat batang bawah masih berusia muda sehingga mempercepat masa tunggu. Tercatat bahwa durian hasil perbanyakan vegetatif mampu berbunga setelah 2–3 tahun.

    Durian juga memungkinkan diperbanyak secara in vitro (kultur jaringan).

    Hama dan penyakit

    Hama yang menyerang durian di antaranya adalah ulat penggerek buah (gala-gala), ulat penggerek bunga, dan kutu loncat durian (menghisap cairan daun muda).

    Penyakit utama durian adalah busuk akar dan batang Pythium complectens, mati bibit (juga oleh patogen yang sama), penyakit blendok/kanker Phytophthora palmivora, dan jamur upas yang menyerang batang/cabang

    Kegunaan

    Durian terutama dipelihara orang untuk buahnya, yang umumnya dimakan (arilus atau salut bijinya) dalam keadaan segar. Salut biji ini umumnya manis dan sangat bergizi karena mengandung banyak karbohidrat, lemak, protein, dan mineral.

    Pada musim raya durian, buah ini dapat dihasilkan dengan berlimpah, terutama di sentra-sentra produksinya di daerah. Secara tradisional, daging buah yang berlebih-lebihan ini biasa diawetkan dengan memasaknya bersama gula menjadi dodol durian (biasa disebut lempok), atau memfermentasikannya menjadi tempoyak. Selanjutnya, tempoyak yang rasanya masam ini biasa menjadi bahan masakan seperti sambal tempoyak, atau untuk campuran memasak ikan.

    Durian pun kerap diolah menjadi campuran bahan kue-kue tradisional, seperti gelamai atau jenang. Terkadang, durian dicampurkan dalam hidangan nasi pulut (ketan) bersama dengan santan. Dalam dunia masa kini, durian (atau aromanya) biasa dicampurkan dalam permen, es krim, susu, dan berbagai jenis minuman penyegar lainnya.

    Bijinya bisa dimakan sebagai camilan setelah direbus atau dibakar, atau dicampurkan dalam kolak durian. Biji durian yang mentah beracun dan tak dapat dimakan karena mengandung asam lemak siklopropena (cyclopropene). Biji durian mengandung sekitar 27% amilosa.Kuncup daun (pucuk), mahkota bunga, dan buah yang muda dapat dimasak sebagai sayuran.

    Beberapa bagian tumbuhan kadang-kadang dimanfaatkan sebagai bahan obat tradisional. Akarnya dimanfaatkan sebagai obat demam. Daunnya, dicampur dengan jeringau (Acorus calamus), digunakan untuk menyembuhkan cantengan (infeksi pada kuku). Kulit buahnya untuk mengobati ruam pada kulit (sakit kurap) dan susah buang air besar (sembelit). Kulit buah ini pun biasa dibakar dan abunya digunakan dalam ramuan untuk melancarkan haid dan menggugurkan kandungan. Abu dan air rendaman abu ini juga digunakan sebagai campuran pewarna tradisional.

    Beberapa masyarakat di Jawa menggunakan kulit durian yang telah dimakan sebagai pengusir (repellent) nyamuk dengan meletakkannya di sudut ruangan.Kayu gubalnya berwarna putih dan terasnya kemerah-merahan. Ringan, tetapi tidak begitu awet dan mudah diserang rayap. Biasa digunakan sebagai perabot rumah, peti-peti pengemas, dan bahan konstruksi ringan di bawah atap, asalkan tidak bersentuhan dengan tanah.

    Nilai gizi

    Setiap 100 g salut biji mengandung 67 g air, 28,3 g karbohidrat, 2,5 g lemak, 2,5 g protein, 1,4 g serat; serta memiliki nilai energi sebesar 520 kJ. Durian juga banyak mengandung vitamin B1, vitamin B2, dan vitamin C; serta kalium, kalsium dan fosfor

    Serba-serbi buah durian

    Masalah bau

    Karena baunya yang keras menyengat dan cenderung busuk (bagi beberapa orang), sejumlah perusahaan dan maskapai penerbangan melarang orang membawa durian, misalnya di kabin pesawat udara, di kendaraan angkutan umum ataupun dibawa ke hotel.

    Bagi penggemar durian, agar tidak menimbulkan hal-hal tak menyenangkan dengan orang yang tak menyukai bau durian, dipercaya ada sebuah cara yang mudah untuk menghilangkan bau durian di jari-jari tangan dan mulut. Jari tangan dibersihkan dengan mengaduk-aduk air di dalam pangsa durian (yakni ceruk kulit buah bagian dalam, bekas tempat daging dan biji durian menempel) dan air adukan tersebut tidak dibuang, tetapi digunakan untuk berkumur, hal itu dinilai efektif

    Panen durian

    Di Kabupaten Ketapang Kalbar panen durian setiap tahun muncul pada bulan Januari atau Februari. Untuk tahun 2006, di luar kebiasaan, buah selang (buah bukan musim) ternyata cukup banyak dihasilkan. Meskipun panen buah kali ini tidak besar (karena buah selang) namun karena banyak lokasi kebun yang berbuah maka cukup banyak juga yang tersedia di pasaran. Panen terbesar kali ini datang dari tanaman masyarakat di Kecamatan Sukadana yang juga merupakan sentra produksi durian di Kabupaten Ketapang. Di kawasan ini selain dibudidayakan masih banyak buah durian yang tumbuh liar. Buah durian ini termasuk spesies endemik di Kabupaten Ketapang, beberapa jenis durian liar ada di kawasan kabupaten Ketapang. Jenisnya beraneka, seperti durian teratong, durian lahung, durian lai, durian temberanang. Beberapa jenis durian tersebut meskipun tidak komersial, tetapi merupakan sumber gen plasma nutfah yang sangat berguna bagi pemuliaan. Nama ilmiah spesies liar cukup banyak antara lain durian burung, durian kura kura kura yang buahnya di pangkal batang atau di pangkal akar. Durio kutejensis ( durian pekawai), Durio oxlevanus, Durio graveolens, dan Durio dulcis (lahong). Aneka jenis spesies liar banyak terdapat di hutan dengan warna, bau dan bentuk yang beraneka. Karena banyaknya spesies di kawasan ini maka membuktikan bahwa Kabupaten Ketapang adalah salah satu tempat penyebaran durian. Para ahli kini sedang meneliti beberapa jenis varietas liar tersebut

    Memilih durian

    Setiap orang mempunyai caranya sendiri dalam memilih buah durian terbaik. Masing-masing orang percaya bahwa cara pemilihannya dapat menghasilkan buah terbaik.

    Durian adalah buah musiman yang dulunya dipanen sekali setahun. Sekarang panen durian dapat dilakukan hingga dua kali setahun. Hal ini meningkatkan persaingan di antara para penjual eceran.

    Memilih buah yang tepat amat penting apabila penjual menjual buah sebagaimana adanya, tanpa boleh dibuka. Sekarang penjual umumnya mau membuka buah untuk membuktikan isinya. Dengan cara ini, keahlian dalam memilih pun menjadi kurang penting.

    Orang dapat memilih durian dengan mudah di kebun. Buah dari pohon yang sama umumnya mempunyai ciri-ciri yang serupa. Lazimnya buah di kebun dibiarkan masak dan jatuh dari pohonnya (“duren jatohan”).

    Pemilihan buah di luar kebun lebih rumit. Berikut ini adalah sebagian dari pedoman seleksi yang dapat digunakan:

    • Kesegaran buah dapat ditentukan dari tangkainya. Apabila buah telah jatuh dari pohon, tangkainya akan mulai mengering. Penjual yang tidak jujur akan mencoba untuk membalut atau mengecat tangkai untuk menghalangi pembeli mengenali kesegarannya. Penjual yang kurang pintar mungkin malah akan membuang tangkai durian.
    • Kebanyakan peminat menggemari buah durian yang kering dan matang. Sebuah cara mudah untuk mengetahui apakah isi durian itu kering tanpa membuka buah adalah dengan menggoncangkan buah dan merasakan getaran kecil. Isi durian yang lembab melekat pada kulit buah. Isi durian yang kering cenderung untuk berpisah dari dinding buah. Orang mestilah berhati-hati agar tidak tergores oleh duri buah durian ketika melakukan ini.
    • Durian mungkin diserang oleh ulat perusak yang bertelur di dalam buah yang berkembang menjadi larva. Ketika membeli buah durian pembeli harus menghindari buah yang berlubang pada kulit nya karena sering kali ini merupakan tanda adanya “ulat” di dalam buah.

    Membelah durian

    Orang yang baru belajar membeli durian dianjurkan membeli durian yang telah siap dibuka karena membelah durian agak sukar. Biasanya kita dapat dengan mudah menemukan penjual yang memberi pelayanan membelah durian. Bila pembeli sudah setuju untuk membelinya, penjual biasanya akan membelah durian sebagai pelayanannya. Mereka bersedia melakukannya, meskipun mereka tidak memindahkan isinya ke dalam bungkusan lain. Namun buah durian yang sudah dibelah perlu segera dimakan karena buah itu cenderung untuk “berkeringat”. Bila isi durian mulai menghasilkan air, buah durian akan kehilangan rasanya dan tidak banyak gunanya.

    Orang dapat belajar membelah durian dengan hati-hati dengan peralatan yang biasa terdapat. Periksalah kulit luar buah untuk menemukan “garis” (kampuh) sepanjang permukaan di mana duri durian tersusun membentuk garis lurus. Umumnya terdapat hingga 5 garis sepanjang permukaan buah durian.

    Bagian tangkai durian harus dibalikkan dan garis urat durian akan bertemu pada satu titik di ujung buah. Pelan-pelan tusukkan benda tajam (pisau) pada titik ini, lalu goreskan sepanjang “garis” yang sudah terlihat sebelumnya. Sarung tangan atau sehelai kain yang tebal dapat digunakan untuk memegang buah durian dengan sebelah tangan, sementara tangan yang satunya untuk melakukan tugas ini. Waspadai risiko tertusuk duri durian.

    Bila kulit buah durian telah terbuka menjadi dua bagian, isi di dalam telah siap untuk dimakan. Ruas selebihnya dapat dibelah dengan menggunakan telapak tangan dengan cara merobek ujung kulit durian sedikit pada sepanjang pusat titik tengah sebelumnya

    Panas

    Menurut banyak cerita yang berkembang di masyarakat (urban legend), durian dianggap sebagai makanan yang panas, dan sehabis makan durian biasanya tubuh akan berkeringat. Cara yang umum digunakan untuk mengatasinya adalah dengan menuangkan air tawar pada bagian kulit buah yang telah kosong, lalu diminum. Selain itu, musim durian biasanya terjadi bersamaan dengan musim manggis, yaitu buah yang dianggap mendinginkan badan. Dengan demikian, kedua buah kemudian dimakan bersama-sama.

    Secara ilmiah, klaim-klaim di atas tidak pernah dibuktikan. Kemungkinannya adalah karena kandungan nutrisi durian yang padat, orang yang makan durian sering makan kebanyakan sehingga akhirnya mengalami kenaikan tekanan darah. Hal tersebut merupakan reaksi yang alamiah jika terlalu banyak memakan makanan apa pun.

    Durian tanpa duri

    Sebagian durian dijual “tanpa duri”. Duri buah durian ini ternyata telah dibuang ketika duriannya masih muda. Jadi tidak alami. Sebagian durian memang hampir tidak berduri karena durinya kurang dari 5 mm.

    6 Manfaat Durian bagi Kesehatan yang Sayang Dilewatkan

    Manfaat durian didapatkan berkat kandungan karbohidrat, serat, serta berbagai mineral dan vitamin yang ada di dalamnya. Berkat nutrisinya ini, buah durian dapat memberikan banyak manfaat kesehatan, mulai dari mengontrol tekanan darah hingga mencegah kanker.

    Durian (Durio zibethinus L.) merupakan salah satu jenis buah eksotis yang banyak ditemukan di daerah tropis, termasuk Indonesia. Buah berduri ini diklaim memiliki banyak manfaat untuk mencegah dan mengatasi berbagai masalah kesehatan.

    Manfaat durian tersebut dapat diperoleh dengan mengkonsumsi dagingnya langsung maupun diolah menjadi minuman atau makanan, seperti jus, es krim, puding, atau kue.

    Kandungan Nutrisi Durian

    Manfaat durian tidak terlepas dari berbagai kandungan nutrisi di dalamnya. Dalam 100 gram durian terkandung sekitar 134 kalori dan beragam nutrisi, seperti:

    • 28 gr karbohidrat
    • 2,5 gr protein
    • 3,5 gr serat
    • 7 mg kalsium
    • 44 mg fosfor
    • 1 mg natrium
    • 601 mg kalium
    • 53 mg vitamin C

    Tidak hanya itu, buah ini juga dilengkapi dengan kandungan vitamin B1, vitamin B2, serta antioksidan, seperti caffeic acid, quercetin, glutathione, dan karotenoid yang bermanfaat bagi kesehatan tubuh.  

    Manfaat Durian bagi Kesehatan  

    Dengan banyaknya nutrisi yang ada di dalam durian, tidak heran bila durian memiliki banyak manfaat yang baik untuk kesehatan. Berikut ini adalah berbagai manfaat durian yang sayang dilewatkan:

    1. Menambah energi 

    Kandungan karbohidrat di dalam durian dapat menjadi sumber energi tambahan yang dibutuhkan oleh tubuh untuk melakukan aktivitas sehari-hari. 

    Ketika mengonsumsi makanan tinggi karbohidrat, termasuk durian, tubuh akan mencerna dan mengubahnya menjadi glukosa. Kemudian, dengan bantuan insulin, glukosa akan diserap oleh sel-sel tubuh untuk dijadikan energi. 

    2. Melancarkan pencernaan

    Konsumsi durian bisa membantu melancarkan pencernaan. Manfaat durian yang satu ini berkat kandungan serat yang dapat mendukung pergerakan usus dan membuat tinja menjadi lebih lunak, sehingga lebih mudah dikeluarkan.

    Tak hanya itu, kandungan serat dalam durian juga memiliki efek probiotik yang dapat mendukung pertumbuhan bakteri baik dalam usus. Dengan begitu, kesehatan usus akan selalu terjaga.

    3. Memperkuat imunitas tubuh 

    Berkat kandungan vitamin C yang cukup tinggi, durian bisa dikonsumsi sebagai makanan untuk meningkatkan sistem imun. Vitamin ini berperan dalam meningkatkan dan mengoptimalkan fungsi sel darah putih dalam melawan infeksi serta mencegah terjadinya kerusakan pada sel-sel tubuh akibat radikal bebas. 

    4. Mengontrol tekanan darah

    Manfaat durian selanjutnya adalah mengontrol tekanan darah. Buah ini mengandung kalium yang dapat mengontrol tekanan darah dengan cara membuang natrium berlebih di dalam tubuh.

    Selain itu, kalium dalam durian juga dapat merelaksasikan dinding pembuluh darah sehingga peredaran darah menjadi lancar dan tekanan darah pun lebih terkontrol.

    5. Mencegah kanker 

    Mengkonsumsi durian juga diketahui dapat mencegah terkena penyakit kanker. Manfaat durian ini didapatkan berkat kandungan antioksidan yang mampu menghambat pertumbuhan dan perkembangan sel-sel kanker, terutama kanker payudara.

    6. Mengatasi rasa lelah

    Seperti yang sudah disebutkan sebelumnya, durian mengandung karbohidrat yang merupakan sumber energi utama bagi tubuh. Nah, mengkonsumsi durian akan membantu mengatasi rasa lelah, baik setelah melakukan aktivitas atau menderita kondisi medis tertentu yang membuat tubuh memerlukan lebih banyak energi lebih.

    Selain beberapa jenis manfaat durian di atas, durian juga diyakini dapat memberikan manfaat berikut ini:

    • Meningkatkan gairah seksual
    • Meredakan demam
    • Meredakan gejala penyakit liver
    • Meringankan gejala malaria
    • Mempercepat penyembuhan luka

    Selain daging buahnya, biji durian juga dapat dimanfaatkan untuk meningkatkan imunitas tubuh dan mencegah gejala penyakit celiac. Meski begitu, penelitian klinis untuk memastikan manfaat durian tersebut masih sangat minim dan belum dapat dipastikan kebenarannya.